Usia remaja adalah usia yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa depan. Perkembangan fisik yang begitu cepat pada usia remaja terkadang tidak mengalami keseimbangan dengan kejiwaannya yang apabila tidak segera ditangani dapat berpengaruh buruk baik pada perilaku juga pada pengendalian emosi. Untuk itu perlu dilakukan skrining kesehatan jiwa dan napza secara berkala.
Beberapa pekan lalu, Dinas kesehatan kabupaten Manggarai Barat melakukan pendampingan kepada Puskesmas Werang Kecamatan Sano Nggoang dalam rangka Kegiatan Deteksi Dini atau Skrining Kesehatan Jiwa dan Napza bagi anak sekolah. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2023 ini melibatkan seluruh siswa siswi SMP dan SMA dan juga para Guru St. Klaus Werang yang berjumlaj lebih dari 500 peserta didik dengan menggunakan format skrining SDQ 20 usia 11-18 tahun dan SRQ 20.
Skrining kesehatan jiwa dan napza yang dilakukan adalah sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan mendeteksi dini siswa siswi yang mengalami masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik.
Selain itu, pendidikan kesehatan jiwa dan napza juga bertujuan agar peserta didik mampu menghadapi tantangan hidup dan memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar. WHO juga memperjelas hal tersebut dengan menyebutkan 4 kriteria utama seseorang dinyatakan sehat jiwa yaitu produktif, mengenali potensi diri, mempu mengelolah stress dengan baik dan bermanfaat bagi orang lain